7 Mitos tentang Onani, no. 1 Paling Dipercaya Banyak Orang
Minggu, 21 Januari 2018
4 Komentar
Penulis : Adi Selamet
Terbit : Minggu, 21 Januari 2018
Kesukaan
manusia pada seks adalah hal biasa tapi aneh jika menyalahgunakan alat
kelaminnya untuk berzina dan onani. Onani adalah perangsangan seksual
yang dilakukan pria untuk kepuasan dan pelampiasan. Onani adalah
kebiasaan seksual yang paling sering dilakukan pria terbanyak setelah
bersanggama.
Menurut penelitian, pria melakukan onani ketika memasuki masa pubertas dan ada pula karena mitos yang beredar di masyarakat. Mitos ? Mitos apa ? Mau tahu ? Jika iya, baca dan pahamilah artikel ini.
Berikut ini 7 Mitos tentang Onani :
1. Memperbesar dan memperpanjang penis
Tidak ada 1 penelitian apapun bahwa ada hubungan antara onani dengan ukuran penis pria. Jika benar, pastilah pria akan melakukan onani untuk memperbesar dan memperpanjang ukuran penis daripada harus berobat atau berkonsultasi dengan dokter.
Sesungguhnya, ukuran penambahan pada penis akan berhenti ketika pria menyelesaikan masa pubertasnya berdasarkan berbagai penelitian para ahli.
2. Mempengaruhi tinggi badan
Beredar kabar bahwa onani membuat tubuh pendek. Kabar itu tidak benar. Pertumbuhan tinggi tubuh berkaitan dengan informasi genetik dari orangtua, faktor nutrisi dan rangsangan aktivitas yang akan berhenti ketia pria berusia 18-21 tahun. Bermain basket, sepakbola, lompat, lari, dan berenang adalah 5 jenis olahraga yang dapat merangsang pertumbuhan tinggi badan.
3. Mempengaruhi berat badan
Berat badan bukan dipengaruhi seberapa sering pria melakukan onani tapi nutrisi dan aktivitas yang berperan pada berat tubuh seseorang. Asupan kalori yang berlebihan dan malas beraktivitas membuat berat tumbuh bertambah. Dan faktor genetik juga mempengaruhi hormon tertentu.
4. Menyebabkan kemandulan
Jika dilakukan berlebihan, onani menyebabkan penyakit prostat saat pria tua. Kemandulan lebih dipengaruhi gaya hidup dan aktivitas pria seperti bersepeda dan menyetir terlalu lama serta pemakaian celana ketat tiap hari.
5. Lutut kopong
Ini cenderung mengacu pada pengeroposan tulang yang terjadi secara alami pada saat tua karena laju pembentukan dan penebalan tulang berhenti. Istilah ini disebut osteoporosis dimana terjadi penurunan kualitas dan kuantitas kepadatan tulang.
6. Menyebabkan infeksi menular seksual
Benar jika pria melakukan onani dengan menggunakan alat-alat tercemar mikroorganisme penyebab infeksi menular seksual. Tangan yang kotor saat melakukan onani juga membuat pria terinfeksi penyakit seksual yang berbahaya.
7. Menyebabkan jerawat
Jerawat disebabkan hiperaktivitas kelenjar sebasea (lemak), perubahan pada pertumbuhan sel kulit paling luar, dan bakteri. Aktivitas hormonal dalam kulit juga menyebabkan jerawat menempel di wajah.
Agar tidak onani atau bermaksiat, lebih baik melakukan aktivitas yang positif seperti bekerja dan puasa.
Baca juga:
👉 10 Keunikan Harimau
Terbit : Minggu, 21 Januari 2018
Keterangan : botol susu
Sumber gambar : sabunwanita.wordpress.com
Menurut penelitian, pria melakukan onani ketika memasuki masa pubertas dan ada pula karena mitos yang beredar di masyarakat. Mitos ? Mitos apa ? Mau tahu ? Jika iya, baca dan pahamilah artikel ini.
Berikut ini 7 Mitos tentang Onani :
1. Memperbesar dan memperpanjang penis
Tidak ada 1 penelitian apapun bahwa ada hubungan antara onani dengan ukuran penis pria. Jika benar, pastilah pria akan melakukan onani untuk memperbesar dan memperpanjang ukuran penis daripada harus berobat atau berkonsultasi dengan dokter.
Sesungguhnya, ukuran penambahan pada penis akan berhenti ketika pria menyelesaikan masa pubertasnya berdasarkan berbagai penelitian para ahli.
2. Mempengaruhi tinggi badan
Beredar kabar bahwa onani membuat tubuh pendek. Kabar itu tidak benar. Pertumbuhan tinggi tubuh berkaitan dengan informasi genetik dari orangtua, faktor nutrisi dan rangsangan aktivitas yang akan berhenti ketia pria berusia 18-21 tahun. Bermain basket, sepakbola, lompat, lari, dan berenang adalah 5 jenis olahraga yang dapat merangsang pertumbuhan tinggi badan.
3. Mempengaruhi berat badan
Berat badan bukan dipengaruhi seberapa sering pria melakukan onani tapi nutrisi dan aktivitas yang berperan pada berat tubuh seseorang. Asupan kalori yang berlebihan dan malas beraktivitas membuat berat tumbuh bertambah. Dan faktor genetik juga mempengaruhi hormon tertentu.
4. Menyebabkan kemandulan
Jika dilakukan berlebihan, onani menyebabkan penyakit prostat saat pria tua. Kemandulan lebih dipengaruhi gaya hidup dan aktivitas pria seperti bersepeda dan menyetir terlalu lama serta pemakaian celana ketat tiap hari.
5. Lutut kopong
Ini cenderung mengacu pada pengeroposan tulang yang terjadi secara alami pada saat tua karena laju pembentukan dan penebalan tulang berhenti. Istilah ini disebut osteoporosis dimana terjadi penurunan kualitas dan kuantitas kepadatan tulang.
6. Menyebabkan infeksi menular seksual
Benar jika pria melakukan onani dengan menggunakan alat-alat tercemar mikroorganisme penyebab infeksi menular seksual. Tangan yang kotor saat melakukan onani juga membuat pria terinfeksi penyakit seksual yang berbahaya.
7. Menyebabkan jerawat
Jerawat disebabkan hiperaktivitas kelenjar sebasea (lemak), perubahan pada pertumbuhan sel kulit paling luar, dan bakteri. Aktivitas hormonal dalam kulit juga menyebabkan jerawat menempel di wajah.
Agar tidak onani atau bermaksiat, lebih baik melakukan aktivitas yang positif seperti bekerja dan puasa.
Baca juga:
👉 10 Keunikan Harimau
Hahah iye gw paling sering ditakut2i no. 3 dan 5 wkkwkw
BalasHapusturun berat badan sih gak papa gan, lutut kopong? haha
HapusHahaha ternyata cuma mitos ya. Tp jangan keseringan ya bahaya wkwk
BalasHapusbener gan cuma mitos haha
Hapus