Masjid Katedral Moskow, Simbol Kebangkitan Islam di Rusia

Keterangan : Masjid Katedral Moskow
Sumber gambar : Our-Russia.com

Gantengue -  Rusia mengenal Islam sejak abad ke-8 Masehi dibawa oleh para Ulama dari Asia Tengah dan para pengungsi Muslim karena konflik berdarah di Timur Tengah.

Jumlah Muslim semakin banyak datang dari Asia Tengah pada abad ke-13 Masehi ketika Kekaisaran Mongolia (1206-1368) menghancurkan sebagian besar peradaban Islam dan membunuh mayoritas Muslim termasuk menghancurkan Baghdad di Irak, ibukota Kekhalifahan Abbasiyah (750-1258, 1261-1517) pada 1258.

Meski ditindas dan dipaksa untuk memeluk agama Kristen Ortodoks oleh Kekaisaran Rusia (1721-1917), dan peperangan antara Rusia dan Kesultanan Turki Utsmaniyah (1299-1922) selama ratusan tahun.

Tapi jumlah Muslim semakin banyak di Rusia bahkan jumlah Muslim di Rusia lebih banyak dibandingkan jumlah Muslim di Negara-negara Eropa.


Kontribusi positif selalu diberikan oleh Umat Islam menyebabkan Kaisar Rusia Nicholas II (memerintah 1894-1917) mengizinkan mereka memiliki Masjid Agung di Moskow, ibukota Rusia.

Masjid Katedral Moskow atau lebih dikenal sebagai Moskovskaya Sobornaya mechet, nama Masjid tersebut.

Awalnya, Masjid ini dapat menampung 1500 jama'ah sehingga tidak mampu diisi oleh puluhan ribu Muslim lainnya. Kontruksi Masjid ini dimulai pada 1904 dan Nicolay Zhukov sebagai arsiteknya.

 Sungguh aneh memang namanya, Masjid Katedral Moscow tapi itulah kenyataannya.

Karena budaya Kristen Ortodoks yang sangat kental, orang-orang Rusia menyebut tempat ibadah berukuran besar  sebagai katedral.

Ketika komunisme menjadi ideologi nasional, Uni Soviet (1922-1991) menghancurkan Masjid ini pada 1978 sebagai bangunan agama pertama yang diratakan ke tanah di Kota Moskow.

Masjid pun dibangun lagi setelah keruntuhan negara komunis yang paling kejam itu.

Masjid Katedral Moskow adalah Masjid tertua ke-2 di Moskow setelah Moscow Historical Mosque (1828) di 28 Bolshaya Tatarskaya Street dari total 4 Masjid di Moskow yaitu Yardem Mosque (1997) di Otradnoye dan Moscow Memorial Mosque (1997) di Poklonnaya Hiil.

Karena salah kiblat beberapa derajat, Masjid ini dibangun ulang dengan Ilyas Tazhiyez sebagai arsitek dan Masjid ini hancurkan pada 11 September 2011 meski menimbulkan kontroversi.

 Saleh Yusupovich Erzin sebagai saudagar Muslim di ibukota dibantu oleh dana dari Umat Islam sanggup membiayai pembangunan Masjid ini yang menelan 170 juta dolar Amerika di atas lahan seluas 15 ribu meter persegi dengan ruang shalat 3 lantai, 1/3 lahan menjadi ruang utama, 1 kubah raksasa berukuran 27 meter setinggi 40 meter.

Atap kubah dan menaranya dilapisi lapisan tembaga dan seng titanium. Pualam dan granit melapisi tembok dan lantai.

Jika dibandingkan, Masjid tua yang dibangun pada 1904 cuma mampu menampung 1500 jama'ah dan menaranya setinggi 20 meter sedangkan Masjid baru yang diresmikan pada 23 September 2015 mampu menampung 10 ribu jama'ah dan 75 meter tinggi menaranya.

Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, dan para tokoh Muslim lokal juga masyarakat Moskow menyaksikan peresmian Masjid Katedral Moskow pada 23 September 2015.

180 ribu Muslim shalat Idul Fitri dengan tenang pada 18 Juli 2015 di Moskow meski harus melewati detektor logam dan pemeriksaan identifikasi untuk menghindari kerusuhan berdarah.

60 Ribu Muslim shalat di Masjid yang baru diresmikan ini. Setiap Hari Raya Islam, Kota Moskow seolah menjadi lautan Muslim yang menjalankan shalat.

 Saat terjadi penistaan terhadap Islam di Perancis pada Januari 2015 lalu oleh sebuah majalah, Presiden Rusia menyatakan bahwa Islam dan Kristen Ortodoks lebih dekat dibandingkan hubungan Kristen Ortodoks dengan Katolik.

Dikutip dari Wikipedia, ada 8% koresponden Rusia yang mengaku Muslim atau sekitar 12 juta Muslim tinggal di Rusia termasuk 1.5 juta Muslim di Moskow.

Dilansir dari World Bulletin, Ahad (2/8/2015), 180 ribu Muslim mendatangi beberapa Masjid pada akhir Ramadhan 1436 Hijriyah.

Sejak Umat Islam hadir di Moskow, orang-orang Rusia mulai mengenal Islam lebih dekat dan sebagian mereka memeluk Islam seperti Anastasiya Korchagina yang berganti nama menjadi Aisha Korchagina setelah masuk Islam sejak 7 tahun silam.

    "Moskow secara perlahan beradaptasi untuk menjadi kota Muslim terbesar di Eropa dan Muslim secara bertahap beradaptasi dengan itu" kata analisis politik Alexei Malashenko pada Rabu, 22 Juli 2015.

Referensi :

✍️ http://en.wikipedia.org/wiki/Moscow_Cathedral_Mosque

✍️ http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Katedral_Moskwa

✍️ http://republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/15/08/02/nsfq43313-moskow-oerlahan-jadi-kota-muslim-terbesar-di-eropa

✍️ http://republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/15/07/22/nrv7kx-moscow-menjadi-kota-muslim-terbesar-di-eropa

✍️ http://republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/15/07/22/nrv5xj-muslim-moscow-shalat-id-di-bawah-pengamanan-ketat

✍️ http://republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/15/09/23/nv4w74361-jelang-idul-adha-presiden-rusia-resmikan-masjid-baru
Adi Selamet Seorang pendiam yang suka membaca dan menulis secara diam-diam

Belum ada Komentar untuk "Masjid Katedral Moskow, Simbol Kebangkitan Islam di Rusia"

Posting Komentar

Berkomentarlah yang sopan dan sesuai artikel yang Anda baca. Pengelola Gantengue tidak bertanggungjawab atas komentar Anda.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel