Kehancuran Baghdad di Tangan Mongol

Penulis: Adi Selamet
Terbit: Senin, 10 Februari 2020


Sumber gambar: atlastours.net
Keterangan: Istana Abbasiyah

Baghdad adalah salah satu kota Islam yang memiliki peradaban maju masa lalu.

Seperti Palembang yang subur dengan kehadiran sungai Musi, Baghdad juga begitu subur dengan kehadiran sungai Tigris.

Ibukota Irak ini, terkenal sebagai kota terbesar di dunia Islam karena menjadi ibukota Abbasiyah yang maju dan beradab.

Baghdad menjadi populer di dunia setelah Khalifah al-Mansur (memerintah 754-775) membangun dan memilihnya sebagai pusat pemerintahannya.

Beruntung bagi khalifah kedua Abbasiyah ini, dia memiliki para penerus yang menyukai ilmu dan peradaban maju.

Sumber gambar: geotimes.co.id
Keterangan: Harun ar-Rasyid si khalifah terbesar Abbasiyah

Khalifah Harun ar-Rasyid (memerintah 786-809) membangun Baitul Hikmah sebagai perpustakaan.

Putranya, al-Makmun (memerintah 813-833), memerintahkan penerjemahan karya-karya ilmiah non Muslim ke bahasa Arab.

Para pemikir non Muslim pun disambut dan diterima. Munculah para ilmuwan Muslim dan yang paling terkenal dari etnis Persia seperti Ibnu Sina si Bapak Kedokteran.

Namun seperti kerajaan-kerajaan lain, perebutan kekuasaan di antara anak-anak khalifah ditambah para jenderal yang ikut campur, merusak ketenangan Baghdad.

Para khalifah diturun paksa bahkan disiksa dan dibunuh oleh para jenderal Persia dan Turki.

Dinasti Buwaiyah beretnis Persia dan Seljuk (1037-1294) beretnis Turki bergantian mengepung Baghdad.

Walau mereka gagal secara militer, tapi ulah mereka menurunkan kemakmuran ibukota Abbasiyah itu.

Di tengah rentetan Perang Salib (1095-1294) yang mengerikan, dan khalifah tak kuasa mengatur seluruh wilayahnya, muncul satu kekuataan paling berbahaya dari Mongolia.

Sumber gambar: britannica.com
Keterangan: Gengkhis Khan, penjahat paling berbahaya dunia abad paruh pertama abad ke-13 Masehi

Walau Gengkhis Khan mati pada 1227, bangsa Mongol bak virus Corona yang ditakuti semua manusia tahun 2020.

Cucunya, Mongke Khan ingin Abbasiyah tunduk dan membayar upeti tahunan pada Mongol.

Abbasiyah juga harus ikut serta mengirim pasukan untuk membantu bangsa Mongol melawan semua musuhnya.

Semua kerajaan Kristen di Eropa Timur seperti Kerajaan Kilikia Armenia dan Kerajaan Georgia terpaksa tunduk daripada hancur.

Khalifah yang berkuasa, al-Mustaim (memerintah 1242-1258), tidak mau tunduk pada kekuasaan asing.

Sumber gambar: en.wikipedia.org
Keterangan: Mongke Khan (memerintah 1251-1259), Kaisar Mongol ke-4

Mongke Khan mengirim adiknya, Hulagu Khan untuk menyerang Baghdad.

29 Januari 1258, Hulagu Khan dan pasukannya ditambah pasukan sekutu mulai menyerang dan mengepung kota.

Tidak terhitung berapa jiwa yang melayang akibat ulah bangsa-bangsa terkutuk dan bengis itu.

Al-Mustaim terpaksa menyerah dan menyerahkan seluruh harta negara kepada bangsa nonmaden itu.

Walau bagaimanapun, khalifah, keluarganya, dan semua orang yang bersamanya dibunuh.

Selama 12 hari, para penjahat menumpahkan darah dan air mata di Baghdad. Baitul Hikmah yang menjadi saksi bisu betapa gigihnya kaum pelajar mempelajari ayat-ayat Allah, hancur tak tersisa.

Sumber gambar: en.wikipedia.org
Keterangan: Hulagu Khan si pendiri Kekaisaran Ilkhanate di Persia

Betapa banyak buku dilempar ke sungai Tigris agar Hulagu Khan dan pasukannya bisa lewat.

10 Februari 1258 adalah hari terakhir bangsa Mongol mengepung Baghdad.

Butuh waktu 500 tahun para khalifah Abbasiyah membangun Baghdad sebagai pusat peradaban dan metropolitan dunia.

Tapi cuma belasan hari, Baghdad hancur di tangan Mongol dan sekutunya.

Setelah Baghdad hancur, Kekhalifahan Abbasiyah pindah ke Mesir meski tidak punya kekuatan untuk memerintah di seluruh dunia Islam.

Sumber gambar: en.wikipedia.org
Keterangan: Patung Sultan Qutuz di Kairo, Mesir

Kelak pada 3 September 1261, pasukan paling brutal dan kejam itu dikalahkan dan dibasmi oleh pasukan Mamluk pimpinan Sultan Saifuddin Qutuz dan Baybars dalam Pertempuran Ain Jalut di Palestina.

Pertempuran inilah yang menjadi awal kekalahan bangsa Mongol di seluruh dunia.

Baca juga:

👉 Pertempuran Ain Jalut

👉 Uniknya Hubungan Indonesia dan Jepang

👉 Kronologi Pertempuran Surabaya

👉 Mengapa Iran Membenci AS

👉 10 Negara Terkuat Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Adi Selamet Seorang pendiam yang suka membaca dan menulis secara diam-diam

2 Komentar untuk "Kehancuran Baghdad di Tangan Mongol"

  1. Mungkin inj juga yg menyebabkan banyak ulama turki yg hijrah ke berbagai dunia, salah satunya indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi gan. Tapi kehancuran Baghdad sendiri karena perpecahan internal gan😣

      Hapus
Berkomentarlah yang sopan dan sesuai artikel yang Anda baca. Pengelola Gantengue tidak bertanggungjawab atas komentar Anda.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel