Bagaimana Sejarah Jakarta?
Kamis, 25 Juni 2015
Tulis Komentar
Penulis: Adi Selamet
Terbit: 25 Juni 2015
Sumber gambar: The Jakarta Post
Keterangan: Pemandangan Jakarta pada malam hari
Gantengue - Jakarta adalah kota yang berstatus sebagai provinsi, kota terbesar, kota
metropolitan dan ibukota Indonesia.
Kota ini berbatasan dengan Banten di barat, Jawa Barat di selatan dan timur juga Laut Utara Jawa di utara.
Sejak ratusan tahun lalu, Jakarta sudah menarik banyak orang yang berbeda agama, bahasa, suku dan bangsa karena Jakarta sebagai pusat industri di negara yang berada di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik juga Benua Asia dan Australia.
Bagaimana sejarah Jakarta?
Kota ini berbatasan dengan Banten di barat, Jawa Barat di selatan dan timur juga Laut Utara Jawa di utara.
Sejak ratusan tahun lalu, Jakarta sudah menarik banyak orang yang berbeda agama, bahasa, suku dan bangsa karena Jakarta sebagai pusat industri di negara yang berada di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik juga Benua Asia dan Australia.
Bagaimana sejarah Jakarta?
Kerajaan Sunda
Pajajaran menjadikan Sunda Kelapa sebagai pelabuhan utama di wilayahnya.
Kesultanan Demak (1475-1548) dipimpin oleh Sultan Trenggono (memerintah 1521-1548) sedang memperluas wilayahnya dan menyebarkan Islam sehingga Kerajaan Sunda Pajajaran merasa panik dan Pangeran Surawisesa mengirim utusan ke Malaka agar Portugal membantunya menghadapi Kesultanan Demak.
Kesultanan Demak (1475-1548) dipimpin oleh Sultan Trenggono (memerintah 1521-1548) sedang memperluas wilayahnya dan menyebarkan Islam sehingga Kerajaan Sunda Pajajaran merasa panik dan Pangeran Surawisesa mengirim utusan ke Malaka agar Portugal membantunya menghadapi Kesultanan Demak.
21 Agustus 1522,
Perjanjian Sunda-Portugal ditandatangani oleh Pangeran Surawisesa dan Enrique
Leme berisi Portugal diizinkan berdagang di seluruh wilayah Kerajaan Sunda
Pajajaran dan Portugal mendapatkan 1000 karung lada gratis dari Kerajaan Sunda
Pajajaran dengan syarat Portugal melindungi Pajajaran dari Demak padahal
perjanjian ini sungguh merugikan Pajajaran tanpa disadari oleh Pajajaran karena
Portugal akan berkhianat sebagaimana Portugal mengkhianati dan menghancurkan
Kesultanan Malaka (1400-1511) pada Agustus 1511.
Daripada Pulau
Jawa dijajah oleh Potugal, 3 kerajaan Islam yaitu Kesultanan Demak, Kesultanan
Cirebon (1552-1677) era Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) dan Kesultanan
Banten (1527-1813) era Sultan Maulana Hasanuddin bersatu dan mengirim pasukan
dipimpin oleh Fatahillah dari Pasai berhasil mengusir Portugal secara permanen
pada 22 Juni 1527.
Mereka pun mengubah nama Sunda Kelapa menjadi "Jayakarta" yang berarti "Kota Kemenangan" menurut Aksara Dewanagari tapi maknanya, kita tak akan berhasil mencapai kesuksesan kecuali harus berusaha dan pengorbanan.
Mereka pun mengubah nama Sunda Kelapa menjadi "Jayakarta" yang berarti "Kota Kemenangan" menurut Aksara Dewanagari tapi maknanya, kita tak akan berhasil mencapai kesuksesan kecuali harus berusaha dan pengorbanan.
Jayakarta
dikontrol oleh Kesultanan Banten selama 92 tahun (1527-1619), dijajah selama
323 tahun (1619-1942) dan diubah namanya oleh Belanda menjadi Batavia merujuk
pada Suku Betawi dan Djakarta oleh Jepang agar mendapatkan dukungan warga
Indonesia karena Jepang menghadapi Sekutu dalam Perang Dunia II (1939-1945).
Sejak merdeka, Jakarta menjadi ibukota Indonesia yang dihuni oleh jutaan orang dari berbagai agama, bahasa, etnis, suku dan bangsa.
Sejak merdeka, Jakarta menjadi ibukota Indonesia yang dihuni oleh jutaan orang dari berbagai agama, bahasa, etnis, suku dan bangsa.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta
Belum ada Komentar untuk "Bagaimana Sejarah Jakarta?"
Posting Komentar