Pendidikan; Sebuah Kebutuhan bukan Gengsi
Kamis, 25 Juni 2015
Tulis Komentar
Setiap
orang di seluruh dunia ingin mendapatkan pendidikan yang tinggi dan layak tanpa
terkecuali. Tidak mengherankan bila dari tahun ke tahun jumlah peserta didik
mengalami kenaikan cukup drastis baik yang lulus ataupun yang baru masuk
sekolah. Banyak orang menginginkan menempuh pendidikan tinggi hingga ke luar
negeri agar mendapatkan posisi jabatan tinggi dan menjanjikan dalam bekerja.
Namun, tidak sedikit peserta didik yang menganggapnya sebagai formalitas,
dengan kata lain pendidikan sebagai standar gengsi semata. Misalnya, diterima
di sekolah atau di Perguruan Tinggi ternama menjadi kebanggaan tersendiri
termasuk bagi orang tua peserta didik.
Bagi
sebagian orang, pendidikan merupakan transfer imu dari tenaga pengajar (guru)
ke peserta didik di bangku sekolah. Namun sangat disayangkan bila guru hanya
menyebarkan ilmunya ke muridnya hanya sebagai tugas pendidik yang dibebankan
kepadanya dan begitupun para siswa bila hanya menganggap ilmu yang didapat
sebagai angin lalu atau sebagai syarat mendapatkan nilai. Maksudnya, ia akan
belajar rajin bila menghadapi ujian semata tanpa memikirkan pentingnya imu yang
ia pelajari di bangku sekolah.
Pendidikan
sebagai jembatan untuk mencerdaskan bangsa seperti pada pembukaan UUD 1945
namun bagi sebagian orang, pendidikan adalah standar gengsi agar tidak dianggap
remeh dan mendapatkan pujian semata.
Pendidikan
merupakan suatu kebutuhan meskipun tidak dimasukkan sebagai kebutuhan primer dalam
buku-buku ekonomi namun dianggap sebagai kebutuhan yang paling penting selain
kebutuhan akan papan, sandang dan pangan bagi sebagian orang sehingga bila
tidak mendapatkannya mereka akan menyesal dan kecewa. Terlepas dari itu,
pendidikan sebagai kebutuhan jauh lebih penting dari sekedar "nilai"
yang terdapat pada buku raport, ijazah, SKHUN ataupun sertifikat yang hanya
mengejar nilai semata. Lebih dari itu, pendidikan dianggap sebagai faktor
berhasil tidaknya program pemerintah karena dengan pendidikan, negara bisa
berkembang dan maju dalam memenangkan persaingan global yang kian ketat.
Pendidikan
sebagai kebutuhan haruslah jauh diutamakan dari sekedar gengsi semata atau
formalitas belaka. Karena dengan menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan
berarti ikut andil dalam pembangunan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai
tujuan negara dalam pembukaan UUD 1945.
Bila kita mau saja menganggap pendidikan sebagai kebutuhan bukan sebagai
formalitas atau gengsi semata maka kita pasti serius mencari ilmu dan agar kita
mendapatkan manfaatnya. Pendidikan tidak lain untuk mendapatkan ilmu yang
mengantarkan kita menjadi sosok yang berguna, cerdas berkarakter, berbudaya,
bermoral dan mendapatkan ridho dari-Nya melalui bangku sekolah, tempat kita
menuntut ilmu.
Belum ada Komentar untuk "Pendidikan; Sebuah Kebutuhan bukan Gengsi"
Posting Komentar